Ratu Pantai Selatan, Mitos dari Tanah Jawa
14 Nov 2025
Ari Rizkiandi
Pulau Jawa memiliki beragam cerita mistis yang beberapa di antaranya dipercaya sampai sekarang oleh masyarakat Jawa melalui penuturan dari generasi ke generasi secara turun-temurun, salah satunya adalah keberadaan Ratu Pantai Selatan.
Mitos tentang keberadaan Ratu Pantai Selatan, atau yang juga dikenal sebagai Nyi Roro Kidul selalu hadir kala berkunjung ke Pantai Selatan Pulau Jawa, khususnya di Panta Parangtritis, Yogyakarta.
Masyarakat percaya bahwa mengenakan baju berwarna hijau ketika berenang di Pantai Selatan Jawa akan mengundang sial bagi pemakainya karena dipercaya akan diambil untuk dijadikan pasukan tentara atau jadi pelayan/budak Nyi Roro Kidul, karenanya wisatawan yang berkunjung ke sana akan diingatkan dan disarankan untuk tidak mengenakan baju dengan warna yang dilarang tersebut untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan.

Jika di Pantai Parangtritis santer akan mitos tentang larangan memakai pakaian berwarna hijau, di Pantai Parangkusumo, Yogyakarta juga dikenal sebagai pintu gerbang menuju alam gaib kerajaan Nyi Roro Kidul bersemayam.
Pantai Parangkusumo dipercaya sebagai tempat di mana Panembahan Senopati, Raja pertama Mataram dan Kanjeng Ratu Kidul bertemu untuk pertama kalinya ketika melakukan sebuah perjanjian.
Kala itu Panembahan Senopati duduk di batu besar di sebelah utara, sementara Ratu Kidul menghampiri dan duduk di sebuah batu yang lebuh kecil di sebelah selatan.

Karena cerita legeda tersebut, hingga saat ini Pantai Parangkusumo memiliki mitos, jikalau ada seorang yang melakukan tirakat di pantai tersebut, maka semua keinginan akan terwujud.
Oleh karena itu, pada saat-saat tertentu di Batu Cinta (tempat Senopati bertapa dulu), banyak orang yang berdatangan untuk memanjatkan doa dan memohon dengan berbagai macam cara.
Beragam mitos dan cerita mistis tentang keberadaan Nyi Roro Kidul membuat Pantai Selatan Jawa dianggap sebagai wilayah yang sakral.
Hal tersebut tentunya tidak lepas dari kisah hubungan antara raja-raja Mataram dengan Ratu Pantai Selatan itu sendiri.


